19 September 2012

Ambun Tanai

Ambun Tanai
Objek Wisata Ambun Tanai
Ambun Tanai adalah salah-satu tempat terbaik di Kecamatan Matua tepatnya di Ambun Pagi Nagari  Matua Mudiak lebih kurang 30 Km dari Kota Bukittinggi atau 32 Km dari Lubuk Basung Ibu Kota Kabupaten Agam. Untuk mencapai objek wisata ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari jalan lintas Bukittinggi-Maninjau. Kalau dari Bukittinggi persis sebelum menuruni Kelok 44 kita akan melihat Gapura bertuliskan Ambun Tanai 

Tidak jauh beda dengan Puncak Lawang, Ambun Tanai inipun merupakan unggulan wisata masa depan bagi Kabupaten Agam khususnya Kecamatan Matua.

Dari sini kita dapat menikmati pemandangan Danau Maninjau dengan leluasa dengan suhu sekitar 17-22 ºC dan merasakan lembutnya sentuhan sang bayu. 

Berikut peta lokasi objek wisata Ambun Tanai tersebut.


View Lokasi Wisata Ambun Tanai in a larger map

sumber fhoto : panoramio.com

Ranah Maninjau
Unknown Wisata

Aia Tajun Gadih Ranti

Aia Tajun ( Air Terjun ) Gadih Ranti ini terletak di perbatasan Jorong Dama Gadang dengan Jorong Arikia Nagari Tanjung Sani Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Untuk bisa sampai kesana kita harus melewati jalan dari Lubuak Sao, sekitar 56 Km dari Kota Bukittinggi atau 11 Km dari Lubuk Basung Ibu Kota Kabupaten Agam.


http://ranah-maninjau.blogspot.com/2012/09/aia-tajun-gadih-ranti.html
Berada di ketinggian ± 900 mdpl pada posisi kira-kira 100.190849 BT dan 0.308647 LS air terjun dengan ketinggian ± 45 Meter ini memang sangat eksotis. Disamping dua air terjun yang meniupkan titik-titik embun, disamping sebelah kiri terdapat pula beberapa air terjun kecil sehingga menambah indah nya pesona Aia Tajun “Gadih Ranti” ini.

Suasana sejuk dan udara dingin sangat cocok untuk melepas kepenatan dan lebih indah lagi jika berkunjung kesini pada jam 14.00-16.00 WIB, dimana sekali-sekali kita kan melihat bias pelangi pada titik-titik embun dari air terjun ini akibat pantulan matahari dari sebelah barat nya.

Fhoto Lain dari Air Terjun Gadih Ranti dapat Dilihat Disini

Peta Lokasi Air Terjun Gadih Ranti tersebut dapat dilihat Di Bawah ini :


View Lokasi Aia Tajun (Air Terjun) Gadih Ranti in a larger map

Ranah Maninjau
Unknown Wisata
18 September 2012

Puncak Lawang

Berada pada ketinggian 1210 mdpl, Puncak Lawang sangat terkenal karena menjadi tempat favorit untuk menikmati keindahan panorama Ranah Maninjau. Menyaksikan biru nya air Danau Maninjau serta langit diatasnya, menikmati hamparan sawah nan hijau dan merasakan nikmat nya angin yang berhembus pelan dengan suhu rata-rata 18-22º Celcius. Dari sini kita juga dapat menyaksikan Samudera Hindia di sebelah Barat perbukitan Danau Maninjau.

Dan memang dari zaman penjajahan Belanda, Puncak Lawang pun sudah difungsikan sebagai tempat peristirahatan para bangsawan mereka.

Selain menikmati keindahan Danau Maninjau, beberapa tahun terakhir Puncak Lawang menjadi lokasi "take-off" Olah Raga Paralayang. Beberapa kali Event Internasional telah digelar disini dan sudah menjadi agenda tetap tahunan bagi Pemerintah Kabupaten Agam dan merupakan lokasi terbaik untuk wilayah Asia Tenggara.


Untuk mencapai Puncak Lawang ini kita dapat memilih 1 dari 4 rute yang ada. Pertama melalui Matua, jadi kalau kita dari Bukittinggi sesampai di simpang tiga Matua kita harus berbelok kekanan. Memasuki jalan ini kita mulai menjumpai perkebunan tebu masyarakat dan Lawang sendiri merupakan penghasil tebu dan gula tebu terbaik di Kabupaten Agam dan bahkan Sumatera Barat.

Rute atau jalur kedua yang bisa ditempuh adalah melewati Ambun Pagi, lokasi nya sekitar 3 Km dari Matua tepat nya berada pada pangkal "Kelok 44" atau dibibir perbukitan Danau Maninjau. Melalui jalur ini kita akan terlebih dahulu menjumpai objek wisata "Ambun Tanai" yang keindahan nya tak kalah menarik dari Puncak Lawang itu sendiri. Sebenarnya Ambun Tanai ini masih dalam kawasan Puncak Lawang. Disini kita akan berjalan dipuncak perbukitan Danau Maninjau dan sangat dekat dengan bibir jurang di sebelah kiri nya. Untuk lebih memberi kepuasan dalam menikmati panorama Ranah Danau Maninjau sebaik nya melewati jalur ini.

Rute atau jalur ketiga dan keempat merupakan jalur alternatif, karena hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki, Rute ini sangat cocok bagi yang suka petualangan. 

Rute atau jalur alternatif pertama dapat ditempuh dari Pasa Bayua sekitar 4 Km sebelah Utara Maninjau. Melalui rute ini kita dapat mencapai Puncak Lawang dengan waktu sekitar 1,5-2 jam. Jalan setapak yang mendaki terkadang berada dibawah rimbun nya pepohonan.

Rute atau jalur alternatif kedua tidak jauh beda medan nya dengan jalur alternatif pertama, kita bisa memulai perjalanan dari Pasa Akaik sekitar 8 Km sebelah utara Maninjau. Melalui jalur ini pertama kita akan berjalan kaki diantara hamparan persawahan, setelah mulai menanjak rindangnya pohon-pohon pun akan ditemui. Pemandangan yang bedapun akan kita nikmati dari jalur ini. Untuk dapat mencapai Puncak Lawang kita akan menghabiskan waktu sekitar 4-5 jam. 

Berikut Peta Lokasi Wisata Puncak Lawang tersebut,

 

View Wisata Puncak Lawang in a larger map


Ranah Maninjau
Unknown Wisata
17 September 2012

Kesenian Tansa

Alat Kesenian Tansa atau sebahagian masyarakat menyebutnya Tasa adalah alat musik yang terbuat dari bejana aluminium dengan diameter 14 Inchi, yang ditutupi dengan kulit Drumband berukuran 14 Inchi juga.

Pada awal nya Tansa ini terbuat dari bejana tanah dengan memakai kulit kijang atau kulit anak kambing sebagai penutupnya yang dikencangkan memakai tali rotan dengan anyaman yang sedemikian rupa. Bejana yang bagus dahulunya didatangkan dari Aceh.

Cara pemakaian dari Alat Kesenian Tansa ini adalah dipukul sambil berdiri dengan memakai dua batang rotan berukuran panjang sekitar 50 Cm, semakin kecil diameter rotan semakin bagus dan nyaring suara Tansa yang dihasilkan. 

Alat Kesenian Tansa ini tidak berdiri sendiri, merupakan satu kesatuan dari alat kesenian Tambua, sehingga didalam pemakaian nya harus sejalan. Seperti telah dibahas pada artikel Alat Kesenian Tambua.

Jadi pada dasarnya Alat Kesenian Tansa ini merupakan Dirigen dari Alat Kesenian Tambua, irama yang dikeluarkan Tansa inilah yang diikuti oleh Tambua.



Ranah Maninjau
Unknown Kesenian
16 September 2012

Kesenian Tambua

TambuaTerbuat dari potongan kayu bulat yang di lobangi, Tambua ini merupakan kesenian tradisional Minangkabau pada umumnya. Alat kesenian ini biasanya dipakai untuk melambangkan suka-cita dan biasa dipakai pada acara pesta pernikahan, penyambutan tamu-tamu istimewa atau dalam rangka acara "Batagak Gala Adat atau Batagak Gadang".


Tambua atau Gendang ini biasanya berukuran panjang 60-70 Cm dengan diameter 40-50 Cm, dengan ketebalan lingkarannya 1-1,5 Cm. Pada kedua sisi nya diberi kulit kambing yang telah dikeringkan dan dikencangkan sedemikian rupa mengunakan tali yang ikatan nya pun dibuat menarik.

Sebelum dipasang kulit kambing tersebut, Tambua terlebih dahulu di cat sedemikian rupa sesuai dengan ukiran khas minangkabau atau daerah Tambua itu berasal.

Ukuran diameter Tambua sangat mempengaruhi bunyi yang dikeluarkan, semakin besar diameter nya semakin bagus bunyi yang dihasilkan. Namun sulit nya mendapatkan pohon kayu yang berukuran besar sehingga biasanya dalam satu grup Tambua ini, hanya beberapa buah saja yang besar dan sering disebut "Induak Tambua" atau Ibu Tambua.

Untuk Daerah Maninjau sendiri, dalam satu grup tambua biasa nya memiliki jumlah yang ganjil, minimal 9 buah. Tambua dipukul secara serentak dengan irama dan gerakan yang teratur yang dikomandoi oleh sebuah alat kesenian bernama "Tansa". Berdasarkan irama Tansa ini lah alat kesenian Tambua ini ditabuh.

Biasanya didalam menabuh Tambua ini terkadang juga diiringi oleh "Pupuik Batang Padi" dan alat kesenian "Talempong" sehingga kemeriahaan semakin kental terasa. 

Khusus pada acara penyambutan Tamu istimewa disamping bunyi-bunyian alat kesenian diatas, biasanya ditambah lagu dengan "Silek Galombang".

Dalam kesenian Tambua ini juga dikenal lagu atau irama pukulan yang sudah lama ada sejak zaman dahulu yaitu Lagu Atam, Siamang Tagagau dan Mars Duo Baleh. Lagu atau irama Atam sendiri terdiri dari 2 irama yaitu :
  1. Atam Sikapak.
  2. Atam Pariaman.
Selain dari irama-irama diatas, masih banyak lagi irama lainnya seperti : Sikapak Bayang, Panggang kakok, Tokok Balua dan banyak lagi.

Di Kabupaten Agam sendiri, tambua dikenal luas diselingkaran Danau Maninjau seperti, Sigiran, Sungai Batang, Koto Kaciak, Koto Malintang dan lainnya. Untuk masing-masing daerah inipun memiliki ciri khas dalam menabuh Tambua ini.

Dari Maninjau kesenian Tambua ini menyebar ke Lubuk Basung dan daerah lainnya. Sehingga tidak heran kalau kesenian Tambua ini sangat mudah di jumpai di Ranah Maninjau ini dibandingkan di daerah lain di Kabupaten Agam.


Bahkan pada kejuaraan Tambua di Bandar lampung dan Bengkulu masyarakat yang berasal dari Ranah Maninjau inilah yang menjadi aktor dan pemenang nya.

Untuk lebih mengenal Kesenian Tambua ini, silahkan lihat Video dibawah :



Ranah Maninjau
Unknown Kesenian