21 Oktober 2012

Gubernur Sumbar Kunjungi Koto Gadang

Gubernur Sumbar Ir Irwan Prayitno Sabtu (20/10/12) kemaren kunjungi Nagari Koto Gadang Anam Koto Kecamatan Tanjung Raya. Kunjungan pada kelompok tani Maju Bersama Jorong Baruah ini bertujuan menyerahkan bantuan SL-PTT bersama 120 kelompok tani lain nya di 13 kecamatan di Kabupaten Agam. Ke 13 kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Palupuh, Kamang Magek, Tilatang Kamang, Candung, Ampek Angkek, Baso, Banuhampu, IV Koto, Palembayan, Tanjung Raya, Lubuk Basung, Tanjung Mutiara dan Kecamatan Ampek Nagari.

Dalam sambutannya Gubernur Sumatera Barat ini menyampaikan bantuan dana kontingensi sebesar Rp57.400.000 per kelompok tani merupakan SL-PTT model Paket lengkap yang diberikan untuk menunjang pengadaan handtraktor dan upah pengolahan tanah di masing-masing kelompok tani sehingga diharapkan pada 2014 nanti nya Provinsi Sumatera Barat bisa mencapai targer swasembada beras.

Dalam kesempatan ini Gubernur Sumatera Barat bersama Bupati Agam Indra Catri juga melakukan penanaman benih padi sebatang model SL-PTT.


Ranah Maninjau
Unknown Berita
13 Oktober 2012

Silek Galombang

Silek GalombangSilek Galombang pada dasarnya adalah seni bela diri Silek ( Silat ) khas Minangkabau, hanya saja Silek Galombang dilakukan secara bersama-sama. Dua kelompok yang terdiri 9 sampai 15 orang untuk satu kelompok nya saling berhadapan melakukan gerakan "langkah ampek" (langkah empat) yang merupakan jurus dasar dalam Seni Silat Minangkabau.

Kedua kelompok ini dipimpin oleh seorang tuo silek, dan gerakan tuo silek ini lah yang diikuti oleh anggota kelompok mereka masing-masing sehingga seperti gelombang lautan, serentak dan teratur.

Kalau zaman dahulu, seni Silek galombang ini tidak sekedar bertarung dengan jurus-jurus silat jarak jauh saja namun dibarengi juga dengan ilmu kebathinan, sehingga tak jarang ada yang sampai mengeluarkan keringat darah disaat pertarungan tersebut.

Kesenian Silek Galombang ini biasa nya dipertontonkan hanya pada acara-acara tertentu saja seperti Penyambutan Pengantin Pria saat pesta pernikahan atau dalam acara penyambutan tamu kehormatan.

Demikianlah sedikit mengenai Seni Silek Galombang ini, semoga bisa menjadi penambah wawasan kita semua.


Ranah Maninjau
Unknown Kesenian
12 Oktober 2012

Perangi Pasangan Haram Satpol PP Agam Akan Bangun Pos Di Tanjung Raya

Ditengah gencarnya para perantau Maninjau dan aktivis lingkungan hidup menghujat pencemaran air Danau Maninjau akibat kegiatan Karamba Jaring Apung yang jelas dilakukan secara halal. Sungguh miris membaca pemberitaan koran Rakyat Sumbar edisi Rabu 10/10/2012. Dimana pada saat ini masih banyak pasangan haram yang bergentayangan di penginapan-penginapan yang ada di pinggiran Danau Maninjau.

Dalam beberapa minggu terakhir saja sudah beberapa pasangan haram yang berhasil diamankan oleh petugas Satpol PP Kab Agam di penginapan sekitar Maninjau dan Gasang.

Dan lebih ironis lagi pemilik penginapan ini selalu melindungi dan mengakali agar para pelanggan mereka tidak terjaring razia petugas Satpol PP Kabupaten Agam yang belakang ini semakin gencar melakukan razia ke penginapan di sekitar Danau Maninjau, dengan membatasi waktu pelanggan mereka hanya 1 jam saja. Sehingga disaat petugas datang melakukan razia para pasangan haram ini sudah keburu check-out.
 
Markas Satpol PP yang berada Lubuk Basung dan jarak dengan Maninjau cukup jauh, sehingga memakan waktu hampir 1 jam untuk melakukan razia, sehingga rentang waktu yang lama itu mengakibatkan seringnya terlambat para petugas menciduk para pasangan haram ini. Melihat hal itulah Satpol PP Kab Agam berniat membangun satu Pos di Kecamatan Tanjung Raya untuk bisa memantau lebih intensif lagi gerak penginapan atau homestay serta para hidung belang yang rata-rata berasal dari luar daerah Danau Maninjau. Lalu bagaimana pendapat anda ?


Ranah Maninjau
Unknown Berita
10 Oktober 2012

Palai Rinuak

Palai RinuakRinuak adalah ikan kecil yang memperkaya alam Danau Maninjau, ikan berwarna kekuningan berukuran sebesar batang korek api dengan panjang sekitar 2 cm ini dapat diolah menjadi berbagai macam jenis masakan seperti di Goreng, Gulai, pergedel, keripik,  namun yang paling terkenal diolah menjadi Palai Rinuak atau pepes rinuak.

Palai Rinuak yang pengolahan nya memakai daun pisang ditambah bawang merah dan bawang putih serta sedidit cabe rawit sebagai bumbunya kemudian dibakar dengan bara api ini banyak ditemui di warung-warung pinggir jalan sekitar Maninjau dan menjadi oleh-oleh khas dari daerah ini.  
Pergedel Rinuak
Kelezatan Rinuak ini sangat membius bagi yang sudah mencicipinya, saking lezatnya beberapa pencipta lagu Minang menjadikan Palai Rinuak ini menjadi tema ciptaannya.

Rinuak atau sebahagian masyarakat menyebutnya rinyuak ini hidup ditempat-tempat yang teduh dan berada agak kepermukaan air, biasanya ikan ini banyak keluar sehabis hujan atau disaat terik matahari. 

 
Ranah Maninjau
6 Oktober 2012

Kelok 44

Kelok 44
Kelok 44
Kelok 44 adalah jalan yang menghubungkan Maninjau dengan Bukittinggi, sekitar 30 Km dari Bukittinggi. Jalan sepanjang 6 Km ini sebenarnya bukan lah merupakan objek wisata. Yang dimaksud dengan Kelok 44 adalah jalan dengan 44 buah tikungan atau belokan. menanjak mulai dari Maninjau sampai ke Ambun Pagi. 

Jalan yang dibuat dimasa penjajahan Belanda ini menjadi terkenal karena kalau kita melewatinya dari arah Ambun Pagi (Bukittinggi) atau menuruni nya, Suguhan pemandangan Danau Maninjau yang indah dapat kita nikmati dengan leluasa.

Namun bagi para pengendara mobil yang untuk pertama kali nya melewati jalanan ini, akan memberikan pengalaman tersendiri, karena turunan dan tikungan yang tajam dengan lebar jalan secukupnya membuat jantung deg-degan. Sering sekali mereka yang baru melewati jalanan ini berkeringat dingin bahkan kadang-kadang menyewa sopir setempat.

Sebagai gambaran Kelok 44 ini hanya bisa dilewati oleh mobil ukuran kecil dan menengah, untuk mobil ukuran besar tidak akan bisa melewati tikungan atau belokan nya, karena jarak jalan di tikungan tersebut tidak lebih dari 5-7 meter.

Kelok 44 ini lebih dikenal lagi karena menjadi rute yang sangat menantang dalam pelaksanaan Tour De Singkarak. Pada rute ini para pembalap harus melewati nya dari Maninjau melewati tanjakan yang melelahkan. Para pembalap Internasional sendiri mengakui bahwa Event Tour De Singkarak tidak terasa menantang jika tidak melewati rute ini.

Secara administratif Kelok 44 ini menjadi milik 2 Kecamatan di Ranah Maninjau, yaitu Kecamatan Tanjung Raya dan Kecamatan Matua.

Bagi para pengendara diingatkan agar berhati-hati jika melewati Kelok 44 ini terutama pada Kelok 5 dan Kelok 22 baik yang menanjak maupun yang menurun. Pada Kelok 5 ini dikenal dengan sebutan Kelok Siku Balam (Balam=Nama Burung) atau Kelok Batambuah ( Bertambah ).  Sedangkan untuk kelok 22 sendiri harus ekstra hati-hati karena Kelok nya dengan tanjakan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelok lain nya. Selain dari itu mulai dari Kelok 1 sampai Kelok 16, jarak antar kelok nya lebih pendek.
  
Namun begitu, kalau tidak melewati Kelok 44 ini maka perjalanan anda ke Ranah Maninjau akan terasa belum lengkap dan sempurna.

Lokasi Kelok 44 di Google Maps dalam dilihat dibawah ini.



View Kelok 44 in a larger map



Sumber Fhoto : www.tourdesingkarak.com

Ranah Maninjau
Unknown Wisata